• Home
  • Menakar Perbedaan Lantai Ubin dan Keramik

Menakar Perbedaan Lantai Ubin dan Keramik

 

Ketika memutuskan pilihan lantai rumah, ubin atau  keramik, konsumen cerdas harus perhatikan karakter dari kedua jenis lantai ini. Sebab kedua jenis lantai ini sangat berbeda dampak pemakaiannya disesuaikan kondisi tanah dan lokasi bangunan.

Karakter Ubin dan keramik  ditinjau dari beberapa hal.

Patut mempelajari sifat kedua jenis lantai ini sebelum membeli. Berikut ini karakter ubin dan keramik:

  1. Bahan baku dan proses pembuatannya

Ubin terbuat dari tanah liat putih atau kaolin halus, pasir dan feldspar. Ketebalan sangat tebal, diproses dengan metode dust pressing pemanasan suhu tinggi  1500 derajat. Hasilnya tebal, sangat padat dan tidak berpori. Stabil pada perubahan cuaca panas dingin.

Keramik terbuat dari tanah liat kasar, ditambahkan pasir, lalu dilapisi glasur, dibakar dengan suhu rendah sehingga tidak padat. Desain tipis berpori, sehingga mudah retak dan pecah serta mudah air dari bawah tanah merembes masuk ke pori keramik. Rentan retak di cuaca dingin.

  1. Desain

Design ubin tidak cantik, atau kerap disebut  simple. Pemakaiannya bisa untuk interior dan eksterior. Sedangkan design keramik beragam dan sangat memenuhi kebutuhan padu padan estetika interior, dan dipakai hanya di interior saja.

Untuk konsumen berselera seni tinggi dan menghendaki keindahan lantai, bahan keramik menjadi salah satu  pilihan paling tepat. Hal ini karena  corak dan motif sangat beragam, berikut variasi warnanya.

  1. Harga

Ubin lebih mahal meski tidak cantik dan indah sehingga tidak mengikuti tuntutan dekorasi interior. Sedangkan keramik itu murah. Dari segi kualitasnya sebenarnya sama saja. Akan tetapi ubin lebih bagus daripada keramik.

  1. Kemudahan memotong saat pengerjaan lantai

Dilihat dari segi pengerjaannya, lantai ubin lebih sulit untuk di potong. Sedangkan keramik mudah dipotong. Maka tidak jika saat pemasangan epoxy pro lantai keramik lebih mudah dan lebih cepat karena bahannya lebih mudah diatur dan disesuaikan.

  1. Tingkat Kepadatan

Di lihat dari tingkat kepadatannya, lantaui Ubin lebih padat daripada keramik akan tetapi  kurang berpori. Artinya ubin lebih keras, awet dan kurang menyerap air. Cocok untuk rumah di dataran tinggi, daerah  rawan banjir, juga daerah bekas rawa, serta bangunan di pesisir pantai.

Sementara itu, lantai keramik lebih tipis dan sangat  direkomendasikan untuk daerah yang stabil pergeseran tanah yakni di dataran rendah, bukan daerah banjir dan bukan kawasan pesisir dan bekas rawa.  Kepadatan ini juga harus diperhatikan karena mempengaruhi awet tidaknya lantai keramik maupun ubin yang di pasang pada hunian Anda. Pastikan memilih dengan ketebalan yang pas supaya tidak mudah retak dan bergeser.

Pertimbangan Lain Memilih Keramik ataukah Ubin

Saat konsumen diperhadapkan pada anggaran terbatas, pilihan terbaik ya keramik, karena terpaut 30% hingga 40% lebih murah dibanding harga ubin.

Namun, pada bangunan di tanah yang tidak stabil dataran tinggi dan daerah rawan bajir DAS, pesisir dan rawa, memakai lantai keramik rentan berisiko popping, keramik retak dan pecah.

Perlu keluar biaya untuk menambal keramik retak dan pecah bagi daerah berkarakteristik tanah tidak stabil ini. Setahun bisa dua tiga kali alami keretakan. Anjurannya, harus disiapkan cadangan keramik untuk antisipasi mengganti yang retak di tahun-tahun berikutnya. Agar tambalan baru tidak beda corak.

Perbedaan kedua jenis lantai ini memandu konsumen agar menimbang sebelum membeli. Sebab ubin memang beda karakter dan efek pemakaian dibandingkan keramik.